• Networks :
  • Berita Ciputat
  • Berita Pondok Aren
  • Berita Serpong
  • Berita Pamulang
  • Berita Ciputat Timur
  • Berita Serpong Utara
  • Berita Setu
  • Login
Pasang Iklan
Berita Tangerang Selatan
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Nasional
    • FJPP
    • Banten
      • Kabupaten Tangerang
      • Kota Tangerang
      • Berita Tangsel
        • Ciputat
        • Ciputat Timur
        • Pamulang
        • Pondok Aren
        • Serpong Utara
        • Setu
        • Serpong
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
  • Hukum
    • Kejaksaan
    • Kriminalitas Tangsel
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Serba Serbi
    • HUT RI Ke 71
    • HUT Tangsel Ke 9
    • Safari Ramadhan
    • Seni dan budaya
    • Sosok
    • TNI Manunggal
  • UKM Tangsel
    • Kuliner
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • FJPP
    • Banten
      • Kabupaten Tangerang
      • Kota Tangerang
      • Berita Tangsel
        • Ciputat
        • Ciputat Timur
        • Pamulang
        • Pondok Aren
        • Serpong Utara
        • Setu
        • Serpong
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
  • Hukum
    • Kejaksaan
    • Kriminalitas Tangsel
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Serba Serbi
    • HUT RI Ke 71
    • HUT Tangsel Ke 9
    • Safari Ramadhan
    • Seni dan budaya
    • Sosok
    • TNI Manunggal
  • UKM Tangsel
    • Kuliner
No Result
View All Result
Berita Tangerang Selatan
No Result
View All Result
  • Networks :
  • Berita Ciputat
  • Berita Pondok Aren
  • Berita Serpong
  • Berita Pamulang
  • Berita Ciputat Timur
  • Berita Serpong Utara
  • Berita Setu

Etika Keadilan Konfusius

Redaksi by Redaksi
19 November 2020
in Opini, Sosok
0
Delianur - Indonesia today.co

Delianur - Indonesia today.co

157
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Manusia adalah makhluk yang dalam dirinya terkandung sifat malaikat dan setan sekaligus. Bila sifat malaikat adalah cahaya yang membawa nya kepada dunia terang yang dihiasi perilaku baik, sebaliknya dengan sifat setan. Setan adalah sifat yang membawa manusia pada kegelapan yang mewujud dalam perilaku buruk dan jahat.

Sifat baik dan jahat itulah yang sepanjang waktu bertempur pada diri manusia. Sifat yang memenangkan pertempuran, itulah yang menjadi wajah seseorang. Kalau sifat setan yang menang, maka orang tersebut akan selalu berbuat jahat. Sebaliknya bila sifat malaikat nya yang menang, maka dia akan selalu terbimbing melakukan kebaikan.

BacaJuga :

No Content Available

Namun meski manusia memiliki sifat-sifat jahat pada dirinya, dasar manusia itu adalah orang baik. Manusia adalah makhluk yang senantiasa berhasrat melakukan kebaikan. Kodrat manusia adalah menuju cahaya yang senantiasa ingin melakukan kebaikan bagi sesamanya. Bila ada manusia yang melakukan kejahatan, itu bukan karena dia jahat tapi karena kebaikan sedang tenggelam dalam dirinya. Kegelapan itu bukan dimana manusia tidak bisa melihat apa-apa, tapi kegelapan adalah ketika cahaya redup pada diri manusia. Karenanya cara keluar dari kegelapan adalah dengan menghadirkan cahaya.

Mungkin karena berdasar pandangan ini, banyak orang yang melihat bahwa setiap kejahatan yang dilakukan manusia adalah membalas nya dengan kebaikan. Karena manusia itu pada dasarnya adalah baik. Setiap kebaikan yang dilakukan, mesti dibalas dengan kebaikan untuk memunculkan kembali kebaikan yang ada pada dirinya.

Pandangan seperti ini kerap dikemukakan banyak orang dengan merujuk kepada ajaran berbagai agama. Karena Nabi yang menjadi utusan Tuhan, turun ke muka Bumi untuk mengajarkan cinta dan kasih sayang kepada manusia. Bukan mengajarkan kejahatan.

Sikap terakhir ini bagi Konfusius, seorang guru dari Tiongkok, menimbulkan problem etik tersendiri. Pertanyaan paling dasar dari Konfusius, bila kejahatan dibalas dengan kebaikan, lalu apa balasan bagi kebaikan?

Bagi Konfusius, kebaikan memang harus dibalas dengan kebaikan tapi kejahatan bukan dibalas dengan kebaikan. Kejahatan mesti dibalas dengan keadilan. Karena kalau kejahatan dibalas kebaikan, kita tidak hanya sedang membiarkan orang untuk terus berbuat jahat dan itu membuatnya terus berada dalam kegelapan, tapi kita juga sedang merancang terbentuknya tatanan sosial yang merusak karena orang jahat kita beri reward.

Dalam hikayat Nabi Muhammad disebutkan bahwa Nabi yang membalas cacian seorang Yahudi buta dengan tetap memberinya makan dan menyuapinya. Namun di sisi lain, Nabi juga memutuskan untuk mengusir orang-orang Yahudi satu kampung karena mereka berbuat kejahatan berupa pengkhianatan dan melanggar kesepakatan untuk memerangi musuh dari luar. Pengusiran itu harus dilakukan karena bila tidak, akan merusak tatanan sosial. Orang sudah berbuat jahat, tapi tetap dibiarkan.

Bila dikaitkan dengan keadilan dan cinta kasih, mungkin hikayat paling populer nya ada dalam peristiwa Ali Bin Abi Thalib ketika menghadapi salah satu musuhnya. Disebutkan bahwa dalam sebuah peperangan, Ali berhasil menundukkan salah seorang yang senantiasa memprovokasi kejahatan dan peperangan dan akan membunuhnya. Namun tiba-tiba Ali urung menusukan pedang nya ke orang tersebut. Ketika ditanya kenapa tidak jadi membunuh, Ali menjelaskan bahwa tiba-tiba dia merasakan kemarahan dalam dirinya ketika melihat orang itu. Ali tidak jadi membunuhnya karena tidak ingin membunuh karena motif amarah bukan membunuh karena membangun keadilan.

Saat ini, aspek keadilan inilah yang kerap luput dari kehidupan kita. Ketika ada orang yang jelas-jelas menghina, orang menyerukan pemaafan. Padahal orang nya pun tidak pernah meminta maaf. Argumen yang dipakai tidak lain dari dalil-dalil agama itu sendiri. Kejahatan dibalas dengan kebaikan yang akan merusak tatanan sosial.

Sementara di sisi lain ketika ada orang yang menuntut balas, ekspresi yang muncul justru bukan menuntut keadilan, tapi mencurahkan kemarahan. Jadinya kejahatan pun dibalas dengan kejahatan kejahatan dan hidup makin gelap.

Just My Two Cent

Penulis : Delianur (Indonesia today.co)

0/5 (0 Reviews)

Terkait

Tags: Etika KeadilanKonfusius
Previous Post

DPC Taruna Merah Putih Tangsel Bersama Marinus Gea Konsolidasi Pemenangan Mohammad Saraswati

Next Post

Dirlantas Polda Banten : Mari Kita Patuhi Protokol Kesehatan dan Aturan Berlalu Lintas

Redaksi

Redaksi

BidikTangsel.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Related Posts

Edukasi Untuk Meningkatkan Soft Skill Dalam Mengelola Keuangan Bagi Anak-anak

Edukasi Untuk Meningkatkan Soft Skill Dalam Mengelola Keuangan Bagi Anak-anak

23 Juni 2022

Memberikan Pelatihan Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Produktivitas Masyarakat Di Taman Bacaan Perigi

23 Juni 2022
Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran

23 Juni 2022
Membangun Produktivitas Melalui Kreativitas Dengan Pembuatan Kalung Masker Bagi Anak-anak Yayasan Hayatus Sakinah

Membangun Produktivitas Melalui Kreativitas Dengan Pembuatan Kalung Masker Bagi Anak-anak Yayasan Hayatus Sakinah

22 Juni 2022
Membuat Hiasan Dinding Ramah lingkungan

Membuat Hiasan Dinding Ramah lingkungan

21 Juni 2022
Next Post
Dirlantas Polda Banten : Mari Kita Patuhi Protokol Kesehatan dan Aturan Berlalu Lintas

Dirlantas Polda Banten : Mari Kita Patuhi Protokol Kesehatan dan Aturan Berlalu Lintas

Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

Satgas Imunisasi IDAI : Ungkap Prioritas dalam Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

LAKSI

Apresiasi Publik kepada Kasat Lantas Polres Tangsel Dalam Pelaksanaan Operasi Zebra 2020

Optimisme Indonesia Meningkat Dalam Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi

Hidup Sehat dan Berhenti Merokok Untuk Menghindari Dampak Terburuk COVID-19

Gerbong Emas Pemajuan Budaya Indonesia Dan Film Nasional

Gerbong Emas Pemajuan Budaya Indonesia Dan Film Nasional

Discussion about this post

Premium Content

Eduwisata Lokal, Pemanfaatan Kreativitas Limbah Plastik Bersama Karang Taruna Kunciran

Eduwisata Lokal, Pemanfaatan Kreativitas Limbah Plastik Bersama Karang Taruna Kunciran

30 Oktober 2021
Apeksi

Munas APEKSI Ke VI Dan Indonesia City Expo XVIII

11 Desember 2020
Melatih kreatifitas anak paud dengan membuat celengan dari botol plastik

Melatih kreatifitas anak paud dengan membuat celengan dari botol plastik

5 Januari 2022

PT JAPUNG MEDIA JAYA

Berita Tangerang Selatan

Alamat Redaksi :

Jl Cempaka V Ciater Permai Blok C5 No. 12
Kelurahan Ciater Kec. Serpong 15310
Tangerang Selatan


Fast Respon : +62 812 8588 6968
Email : redaksi.bidiktangsel@gmail.com
Media Social Kami

TERBARU

  • Pemkot dan Forkopimda Ikuti Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Secara Virtual
  • Pemilihan Ketua RT, Gunakan Sistem Wujud Demokrasi Langsung Serasa Pemilihan Walikota
  • Wujudkan Daerah Bebas KKN, Walikota Dan Sekda Tangsel Tandatangani Pakta Integritas Dengan Kejari
  • Kepala Kajari Tangsel, Kasus Investasi Bodong Binomo Segera Dilimpahkan Ke Pengadilan
  • Kejari Tangsel Terima Berkas Tersangka Indra Kenz
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Cyber
  • Hubungi Kami

© 2014 BidikTangsel.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • FJPP
    • Banten
      • Kabupaten Tangerang
      • Kota Tangerang
      • Berita Tangsel
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
  • Hukum
    • Kejaksaan
    • Kriminalitas Tangsel
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Serba Serbi
    • HUT RI Ke 71
    • HUT Tangsel Ke 9
    • Safari Ramadhan
    • Seni dan budaya
    • Sosok
    • TNI Manunggal
  • UKM Tangsel
    • Kuliner

© 2014 BidikTangsel.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?