• Networks :
  • Berita Ciputat
  • Berita Pondok Aren
  • Berita Serpong
  • Berita Pamulang
  • Berita Ciputat Timur
  • Berita Serpong Utara
  • Berita Setu
  • Login
Pasang Iklan
Berita Tangerang Selatan
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Nasional
    • FJPP
    • Banten
      • Kabupaten Tangerang
      • Kota Tangerang
      • Berita Tangsel
        • Ciputat
        • Ciputat Timur
        • Pamulang
        • Pondok Aren
        • Serpong Utara
        • Setu
        • Serpong
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
  • Hukum
    • Kejaksaan
    • Kriminalitas Tangsel
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Serba Serbi
    • HUT RI Ke 71
    • HUT Tangsel Ke 9
    • Safari Ramadhan
    • Seni dan budaya
    • Sosok
    • TNI Manunggal
  • UKM Tangsel
    • Kuliner
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • FJPP
    • Banten
      • Kabupaten Tangerang
      • Kota Tangerang
      • Berita Tangsel
        • Ciputat
        • Ciputat Timur
        • Pamulang
        • Pondok Aren
        • Serpong Utara
        • Setu
        • Serpong
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
  • Hukum
    • Kejaksaan
    • Kriminalitas Tangsel
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Serba Serbi
    • HUT RI Ke 71
    • HUT Tangsel Ke 9
    • Safari Ramadhan
    • Seni dan budaya
    • Sosok
    • TNI Manunggal
  • UKM Tangsel
    • Kuliner
No Result
View All Result
Berita Tangerang Selatan
No Result
View All Result
  • Networks :
  • Berita Ciputat
  • Berita Pondok Aren
  • Berita Serpong
  • Berita Pamulang
  • Berita Ciputat Timur
  • Berita Serpong Utara
  • Berita Setu

Soal Keragaman Etnis dan Masa Depan Kota Tangsel

Redaksi by Redaksi
17 November 2021
in Berita Tangsel, Ngopi Se Warung
0
Uten Sutendy Seorang Budayawan Kota Tangsel
188
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh Uten Sutendy**

Tangsel merupakan kota yang memiliki keragaman etnik cukup kental. Hampir semua etnis yang ada di tanah air terwakili menjadi warga Kota Tangsel. Komposisi warga Tangsel yang berbasis etnik bisa dilihat dalam buku “Tangsel Dalam Angka” dimana suku Betawi mendominasi. Diikuti oleh Suku Sunda, Cina, Jawa, Sumatra dan etnis dari daerah lain.

Keterogenitas etinik warga Kota Tangsel memungkinkan terjadi karena posisi Tangsel yang cukup straegis. Secara geografis dekat dengan ibu kota DKI Jakarta, dan bersebelahan langsung dengan Kab Bogor, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.

Ditambah lagi dengan jarak tempuh ke Bandara Internasiional Seokarno- Hatta yang relatif dekat serta melintasnya jalur tol Jakarta -Merak di sebelah Utara, yang menghubungkan warga dari Pulau Sumatera dan wilayah Banten dengan kota -kota lain di Jabotabek, sehingga memudahkan akses warga dari berbagai wilayah Indonesia masuk ke wilayah Tangsel.

Posisi ini bukan saja secara ekonomi menguntungkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kota, tetapi juga secara kultural Tangsel menjadi tempat bermukimnya aneka suku bangsa dan etnis. Kondisi ini jika tak dirawat bisa menjadi potensi dishormoni (konflik sosial) karena ragam perbedaan latarbelakang budaya dan norma yang dianut oleh masing- masing kelompok etnis.

Meskipun belum pernah terjadi konflik horizontal secara masif antar sesama beda etnis, tetapi riak- riak gesekan kecil antara kelompok etnis kerapkali terdengar. Sering terjadinya konflik ormas dan kelompok para pendekar di Tangsel adalah contoh kecil dari sekian banyak riak- riak potensi gesekan etnis di kota termuda di provinsi Banten ini.

Riak- riak tersebut umumnya disebabkan oleh beberapa faktor klasik. Misalnya, rebutan lahan usaha, ketersinggungan sosial, sentimen agama, sentimen suku, pelanggaran norma sosial, pengaruh politik, dan lain -lain.

Secara garis besar semua potensi konflik etnis di atas sering pecah jika disederhanakan lantaran oleh tiga faktor. Yakni faktor pelanggaran norma, faktor pengaruh politik, dan faktor sejarah.

  1. Pelanggaran Norma.

Sebuah masyarakat kota atau daerah terbentuk karena ada kesepakatan dan saling kesefahaman antar warga yang berbeda suku, bangsa dan budaya. Kesepakatan tersebut dibangun untuk menjalin hidup bersama dalam ikatan norma -norma sosial baru. Ikatan norma baru itu kemudian diikuti oleh semua warga yang berbeda latarbelakang budaya untuk bersama-sama melakukan berbagai aktivitas membangun masa depan peradaban kota atau daerah. Meski demikian, adanya kesepakatan norma baru bukan berarti potensi konflik sudah bisa hilang, karena bagaimanapun bagi kelompok etnis tertentu, seringkali ikatan nilai kelompok jauh lebih kuat ketimbang ikatan sosial yang baru dibentuk. Selain itu, masing_masing kelompok etnis kadang lebih loyal kepada norma lama yg dianut oleh kelompok etnis ketimbang loyal kepada norma baru.

Nah, hal_ hal seperti di atas itulah yang seringkali menjadi momentum terbukanya konflik etnis manakala ada salah satu kelompok etnis yang melangar norma sosial baru.

  1. Faktor Politik

Seringkali konflik sosial terjadi di musim politik ketika para figur kontestan pemilihan jabatan politik berebut pengaruh di dalam lingkungan kelompok etnis dengan harapan untuk mendapat dukungan perolehan suara. Perebutan pengaruh kekuasaan kerapkali dilakukan dengan berbagai cara. Selain jual beli suara (money politic) juga jual beli isu yang kadang menyerempet sensitivitas unsur sara. Jika sudah demikian, maka potensi konflik antar golongan etnis-sara seringkali sulit terelakan.

Kebijakan pemerintah kota atau daerah yang terrlalu menonjolkan keberpihakan kepada kelompok etnis tertentu kerapkali juga dapat memicu konflik horizontal antar kelompik etnis.

  1. Faktor Sejarah

Luka sejarah kadang sulit terobati jika pemerintah tidak segera menutupnya dengan kebijakan- kebijakan baru yang merangkul semua pihak. Sedikit saja pemerintah lengah, misalnya, karena terlalu lama membiarkan kelompok etnis pakem dari berbagai kegiatan baru yang positif, produktif dan prospektf, maka luka lama potensi konflik antar etnis bisa menganga lagi.

Solusi
Bagaimana mengantisipasi kemungkinan terbukanya potensi konflik etnis? Tak ada cara lain kecuali pemerintah Kota Tangsel harus membuat langkah- langlkah sebagai berikut:

  1. Membuka banyak dialog tentang masa depan pembangunan kota yang hendak dicapai dengan seluruh komunitas dan kekompok etnis. Sampaikan secara transparan bahwa masa depan kota adalah milik semua warga tanpa membeda- bedakan etnis.
  2. Membuka ruang atau panggung peradaban seluas luasnya bagi semua kelompok etnis yang ada agar mereka bisa berekpresi dan mengartikulasikan karya karya seni budaya berbasis etnis masing-masing.
  3. Membangun monument keragaman etnis dalam bentuk miniatur rumah-rumah adat dan simbol etnis lainnya dalam satu area. Bangunan ini kedepannya bisa menjadi bagian dari icon Tangsel yang juga bisa jadi pusat kebanggaan semua warga yang berbeda-beda latar belakang budaya dan suku.

Sekian
Wassalam

Tanggsel,17 November 2021.

** Budayawan

0/5 (0 Reviews)

Terkait

Tags: Masa Depan Kota TangselSoal Keragaman Etnis
Previous Post

Ayo kita sama-sama mencari makanan khas Tangsel, Apa Itu ?

Next Post

Saka Anti Narkoba, Benyamin: Jadilah Teladan Bagi Masyarakat

Redaksi

Redaksi

BidikTangsel.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Related Posts

Berita Tangsel

Gubernur Dan Wakil GUbernur Banten Periode 2017-2022

by Redaksi
15 Mei 2022
Kebakaran Pasar Ciputat
Berita Tangsel

Video: Pasar Tradisonal Ciputat, Lebih dari 100 Toko Ludes Terbakar

by Redaksi
11 Mei 2022
Gubernur Banten Resmikan Kampus Akademi Kebidanan Bhakti Asih Ciledug
Banten

Gubernur Banten Resmikan Kampus Akademi Kebidanan Bhakti Asih Ciledug

by Alfathir
11 Mei 2022
Aksi Unjuk Rasa di PT Sokonindo, Polda Banten Gelar Pengamanan
Berita Tangsel

Aksi Unjuk Rasa di PT Sokonindo, Polda Banten Gelar Pengamanan

by Redaksi
7 April 2022
Edukasi Keuangan OJK, Mahasiswa Dan UMKM Tangsel Harus Paham Pinjol Ilegal
Berita Tangsel

Edukasi Keuangan OJK, Mahasiswa Dan UMKM Tangsel Harus Paham Pinjol Ilegal

by Redaksi
29 Maret 2022
Next Post
Saka Anti Narkoba, Benyamin: Jadilah Teladan Bagi Masyarakat

Saka Anti Narkoba, Benyamin: Jadilah Teladan Bagi Masyarakat

Premium Content

Khusus Perawatan Kulit

Pemanfaatan Buah Pepaya Dalam Pembuatan Sabun Khusus Perawatan Kulit

15 Desember 2021

Kota Ayodhya Dirancang Untuk Kenyamanan Penghuni

4 November 2019

21 Desa Muara Enim Diusulkan Dapat Pertashop

26 Agustus 2020

PT JAPUNG MEDIA JAYA

Berita Tangerang Selatan

Alamat Redaksi :

Jl Cempaka V Ciater Permai Blok C5 No. 12
Kelurahan Ciater Kec. Serpong 15310
Tangerang Selatan


Fast Respon : +62 812 8588 6968
Email : redaksi.bidiktangsel@gmail.com
Media Social Kami

TERBARU

  • Demonstrasi Pembuatan Produk & Sharing UMKM dalam HUT ke-42 YDBA
  • HUT ke-42 YDBA, Astra Tumbuh Bersama UMKM
  • LPBI – NU Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Pasar Ciputat
  • Gubernur Dan Wakil GUbernur Banten Periode 2017-2022
  • PWI Pusat Kutuk Kekejian Israel Atas Pembunuhan Wartawan Palestina, Serukan Penyelidikan Independen
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Cyber
  • Hubungi Kami

© 2014 BidikTangsel.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • FJPP
    • Banten
      • Kabupaten Tangerang
      • Kota Tangerang
      • Berita Tangsel
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
  • Hukum
    • Kejaksaan
    • Kriminalitas Tangsel
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Serba Serbi
    • HUT RI Ke 71
    • HUT Tangsel Ke 9
    • Safari Ramadhan
    • Seni dan budaya
    • Sosok
    • TNI Manunggal
  • UKM Tangsel
    • Kuliner

© 2014 BidikTangsel.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?